Beranda
     Visi Misi
     Pengakuan Iman
     Tata Ibadah
     Pengurus
     Warta
     Buku
     Hubungi Kami
     Buku Tamu
     Pengajaran
     Tulisan
     Renungan
     => Di Sebuah Toko Serba Ada
     => Semua Ada Ahlinya
     => Mengakui Kuasa Allah Dalam Doa



BETHEL PRAYER FELLOWSHIP - pentakosta injili - Mengakui Kuasa Allah Dalam Doa


MENGAKUI KUASA ALLAH DALAM DOA

 

Matius 6:8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.


Perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana caranya berdoa. Kalimat ini juga mau menyatakan tentang Kuasa Allah. Kuasa Allah yang menembus batas sampai kedalaman hati dan pikiran manusia.

Ketika kita sakit secara jasmani atau sakit secara rohani, seringkali kita bawa dalam doa-doa kita, bahkan orang sering mengatakan bahwa kalau kita sakit atau sedang dirundung masalah datanglah kepada Tuhan dalam doa. Kita menyadari bahwa ada suatu Kuasa yang mampu  melepaskan kita dari belenggu yang mengikat kita yaitu Allah. Namun dari kebanyakan orang yang mengaku sudah berdoa untuk sakitnya atau untuk masalahnya, tetapi kesembuhan atau jalan keluarnya tidak mereka temukan, lantas apa yang menjadi penyebabnya???. Ada dua hal yang harus kita lakukan untuk memperoleh kemenangan, sembuh dari sakit penyakit dan keluar dari masalah melalui doa-doa kita:

1. Mengakui Kuasa Allah.
Fokuskan diri kita pada Kuasa Allah dan akui dengan sungguh bahwa Kuasa Allah saja yang mampu menyembuhkan kita dari sakit penyakit. Jangan fokuskan pikiran kita pada penyakit yang sedang kita derita. Kita tidak perlu menceritakan lagi penyakit yang sedang kita derita, karena sebenarnya Allah telah mengetahui apa yang akan kita sampaikan kepada Allah sebelum kita mengucapkannya. Daripada berkata,”Ya Tuhan, aku sakit”, lebih baik kita berkata,”Ya Tuhan, Engkaulah sumber kekuatanku dan keselamatanku”.

2. Hikmat Allah
Allah memiliki hikmat untuk memecahkan setiap masalah, Ia memiliki kuasa untuk meraih setiap kemenangan. Untuk hal ini kita dapat belajar dari Nabi Daud yang selalu bersikap positif dalam doanya, sehingga ia mampu berkata pada akhir doanya dalam Mazmur 23:6,” Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa”.


Penulis :
Puji Raharjo, Dip.Th.

Anda Pengunjung yang ke- 16472 visitors (25297 hits) di website kami, terima kasih, Tuhan Yesus Kristus memberkati!.

This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free